Thedeny.id, Surakarta – Mau bisnisnya besar sekelas korporasi? Kok masih UKM dari dulu? Biar keren lho kayak orang-orang? Pernah ditanya atau merasa begitu?
Cukup banyak pengusaha online saat ini yang punya omset miliar per bulan. Laku produknya puluhan ribu. Biasanya pengusaha ini akan tergoda untuk ikut pelatihan, ikut seminar yg mengajarkan cara membangun perusahaan yang besar dan benar. Dia ingin tumbuh dan terus membesar.
Mulainya dia menerapkan apa yang dipelajari di berbagai pelatihan itu. Dia menerapkan manajemen SDM yang sesuai aturan, tarik karyawan, menerapkan manajemen operasional, memisahkan uang pribadi dan perusahaan, manajemen keuangan diterapkan ala perusahaan besar. Strategi branding. Soft marketing. Dan thethek mbengek lainnya.
Hasilnya? Duarrr…
Banyak yang terjadi kekacauan. Usaha pribadi yang awalnya bahagia berdua dengan pasangan tercinta. Atau hanya dengan beberapa karyawan. Saat diterapkan manajamen ala perusahaan besar. Malah hancur. Berantakan. Omzet turun, laba menghilang, tagihan menumpuk, barang tak terjual. Remuk! Ngamuk!
Tak semua orang pengusaha harus naik pangkat. Ini godaan duniawi. Bila dirasa cukup dengan apa yang ada. Ibadah semakin meningkat. Sholat tepat 5 waktu. Baca Qur’an setiap hari. Ke orang tua bisa banyak memberi. Apalagi bila usia diatas 40 tahun. Perlu dipertimbangkan tetap di UKM aja.
Ini adalah saran yang tidak disukai para trainer, pembuat pelatihan, pengisi seminar dan motivator sejenisnya. Juga tidak akan disukai oleh orang atau lembaga yang mengadakan seminar dan pelatihan.
Tapi kita menyatakan hal ini karena melihat cukup banyak pengusaha yang awalnya baik-baik saja. Tenang-tenang saja. Menikmati hidup dengan baik. Lalu menjadi hancur berantakan gara-gara mencoba naik kelas.
Lalu bagaimana ini? Masih ngotot ingin naik kelas! Oke. Bila ingin menantang diri sendiri untuk naik kelas. Ingin korporasi. Oke. Bila ingin coba naik kelas untuk coba coba jangan pakai usaha yang utama. Yang jadi sumber penghasilan memenuhi kebutuhan primer.
Bila ingin coba coba naik kelas. Pakai usaha lain. Buat usaha baru. Yang bila itu hancur tak akan mengganggu hidup.
Tentu saja menjalankan dua usaha ini akan sangat berat. Yang bisa jadi keduanya akan mati juga.
Karena itu tetap menyarankan tetap jadi UKM saja. Ikut pelatihan untuk cari teman dan tambah wawasan. Tak perlu menerapkan apa yang disuruh. Percayalah, di masa sekarang bila punya omzet diatas 100juta sebulan dengan laba 30 persen. Itu sudah sangat sangat besar. Mungkin cukup sampai segitu. Bahkan mungkin trainernya yang malah ingin tahu bagaimana dapat omset sebesar itu. Percaya diri saja.
Tentu tulisan ini bukan untuk semua orang. Apalagi yang ngeyelan. Silahkan bagi yang mampu, kuat, tangguh dan tahu risikonya. Bila ingin naik kelas.
“Bertambah disatu sisi akan berkurang disisi yang lain. Bertambah kebahagiaan saat punya banyak uang akan mengurangi kebahagiaan di sisi yang lain”